Selasa, 11 Desember 2012

Sitem Pendidikan


Ketika dunia pendidikan kembali dituding telah gagal membentuk watak mulia pada anak didik. Maka, seperti biasa, segera muncul saran untuk memperbaiki kurikulum atau muatan pada mata ajaran. Tapi, bila sebelumnya yang dipersoalkan hanya sebatas masalah mata pelajaran atau paling jauh struktur kurikulum, Ajip Rosidi dan mungkin banyak dari kalangan pemerhati dan pelaku pendidikan, mempersoalkan hal yang lebih mendasar. Yakni tentang sistem pendidikan nasional yang ditudingnya masih mewarisi sistem pendidikan kolonial.

Diakui atau tidak, sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia saat ini memang adalah sistem pendidikan yang sekular-materialistik. Bila disebut bahwa sistem pendidikan nasional masih mewarisi sistem pendidikan kolonial, maka watak sekuler-materialistik inilah yang paling utama, yang tampak jelas pada hilangnya nilai-nilai transedental pada semua proses pendidikan.

Sistem pendidikan semacam ini terbukti telah gagal melahirkan manusia shaleh yang sekaligus mampu menjawab tantangan perkembangan melalui penguasaan sains dan teknologi. Secara kelembagaan, sekularisasi pendidikan menghasilkan dikotomi pendidikan yang sudah berjalan puluhan tahun, yakni antara pendidikan “agama” di satu sisi dengan pendidikan umum di sisi lain. Pendidikan agama melalui madrasah, institut agama dan pesantren dikelola oleh Departemen Agama, sementara pendidikan umum melalui sekolah dasar, sekolah menengah dan kejuruan serta perguruan tinggi umum dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional.

Disadari atau tidak, berkembang penilaian bahwa hasil pendidikan haruslah dapat mengembalikan investasi yang telah ditanam. Pengembalian itu dapat berupa gelar kesarjanaan, jabatan, kekayaan atau apapun yang setara dengan nilai materi yang telah dikeluarkan. Agama ditempatkan pada posisi yang sangat individual. Nilai transendental dirasa tidak patut atau tidak perlu dijadikan sebagai standar penilaian sikap dan perbuatan. Tempatnya telah digantikan oleh etik yang pada faktanya bernilai materi juga.

Pendidikan Sekuler bagian dari Kehidupan Sekuuler
Sistem pendidikan yang material-sekuleristik tersebut sebenarnya hanyalah merupakan bagian belaka dari sistem kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang juga sekuler. Dalam sistem sekuler, aturan-aturan, pandangan dan nilai-nilai Islam memang tidak pernah secara sengaja digunakan untuk menata berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Agama Islam, sebagaimana agama dalam pengertian Barat, hanya ditempatkan dalam urusan individu dengan tuhannya saja. Maka, di tengah-tengah sistem sekuleristik tadi lahirlah berbagai bentuk tatanan yang jauh dari nilai-nilai agama. Yakni tatanan ekonomi yang kapitalistik, perilaku politik yang oportunistik, budaya hedonistik, kehidupan sosial yang egoistik dan individualistik, sikap beragama yang sinkretistik serta paradigma pendidikan yang materialistik.

Solusi Fundamental
Pendidikan yang materialistik adalah buah dari kehidupan sekuleristik yang terbukti telah gagal menghantarkan manusia menjadi sosok pribadi yang utuh, yakni seorang Abidu al-Shalih yang muslih. Hal ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, paradigma pendidikan yang keliru dimana dalam sistem kehidupan sekuler, asas penyelenggaraan pendidikan juga sekuler. Tujuan pendidikan yang ditetapkan juga adalah buah dari paham sekuleristik, yakni sekedar membentuk manusia-manusia yang berpaham materialistik dan serba individualistik.

Kedua, kelemahan fungsional pada tiga unsur pelaksana pendidikan, yakni (1) kelemahan pada lembaga pendidikan formal yang tercermin dari kacaunya kurikulum serta tidak berfungsinya guru dan lingkungan sekolah/kampus sebagai medium pendidikan sebagaimana mestinya, (2) kehidupan keluarga yang tidak mendukung, dan (3) keadaan masyarakat yang tidak kondusif .

Tidak berfungsinya guru/dosen dan rusaknya proses belajar mengajar tampak dari peran guru yang sekadar berfungsi sebagai pengajar dalam proses transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), tidak sebagai pendidik yang berfungsi dalam transfer ilmu pengetahuan dan kepribadian (transfer of personality), karena memang kepribadian guru/dosen sendiri banyak tidak lagi pantas diteladani.

Lemahnya pengawasan terhadap pergaulan anak dan minimnya teladan dari orang tua dalam sikap keseharian terhadap anak-anaknya, makin memperparah terjadinya disfungsi rumah sebagai salah satu unsur pelaksana pendidikan.

Sementara itu, masyarakat yang semestinya menjadi media pendidikan yang riil justru berperan sebaliknya akibat dari berkembangnya sistem nilai sekuler yang tampak dari penataan semua aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, termasuk tata pergaulan sehari-hari yang bebas dan tak acuh pada norma agama; berita-berita pada media masa yang cenderung mempropagandakan hal-hal negatif seperti pornografi dan kekerasan, serta langkanya keteladanan pada masyarakat. Kelemahan pada unsur keluarga dan masyarakat ini pada akhirnya lebih banyak menginjeksikan beragam pengaruh negatif pada anak didik. Maka yang terjadi kemudian adalah sinergi pengaruh negatif kepada pribadi anak didik.

Oleh karena itu, penyelesaian problem pendidikan yang mendasar harus dilakukan pula secara fundamental, dan itu hanya dapat diujudkan dengan Oleh karena itu, penyelesaian problem pendidikan yang mendasar harus dilakukan pula secara fundamental, dan itu hanya dapat diujudkan dengan melakukan perbaikan secara menyeluruh yang diawali dari perubahan paradigma pendidikan sekuler menjadi paradigma Islam. Sementara pada tataran derivatnya, kelemahan ketiga faktor di atas diselesaikan dengan cara memperbaiki strategi fungsionalnya sesuai dengan arahan Islam.

Solusi pada Tataran Paradigmatik.
Secara paradigmatik, pendidikan harus dikembalikan pada asas aqidah Islam yang bakal menjadi dasar penentuan arah dan tujuan pendidikan, penyusunan kurikulum dan standar nilai ilmu pengetahuan serta proses belajar mengajar, termasuk penentuan kualifikasi guru/dosen serta budaya sekolah/kampus yang akan dikembangkan. Sekalipun pengaruhnya tidak sebesar unsur pendidikan yang lain, penyediaan sarana dan prasarana juga harus mengacu pada asas di atas.

Melihat kondisi obyektif pendidikan saat ini, langkah yang diperlukan adalah optimasi pada proses-proses pembentukan kepribadian Islam (syakhshiyyah Islamiyyah) dan penguasaan tsaqofah Islam serta meningkatkan pengajaran sains-teknologi dan keahlian sebagaimana yang sudah ada dengan menata ontologi, epistemologi dan aksiologi keilmuan yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam, sekaligus mengintegrasikan ketiganya.)

Solusi pada Tataran Strategi Fungsional

Pendidikan yang integral harus melibatkan tiga unsur pelaksana: yaitu keluarga, sekolah/kampus dan masyarakat. Buruknya pendidikan anak di rumah memberi beban berat kepada sekolah/kampus dan menambah keruwetan persoalan di tengah masyarakat. Sementara, situasi masyarakat yang buruk jelas membuat nilai-nilai yang mungkin sudah berhasil ditanamkan di tengah keluarga dan sekolah/kampus menjadi kurang optimum. Apalagi bila pendidikan yang diterima di sekolah juga kurang bagus, maka lengkaplah kehancuran dari tiga pilar pendidikan tersebut.

Dalam pandangan sistem pendidikan Islam, semua unsur pelaksana pendidikan harus memberikan pengaruh positif kepada anak didik sedemikian sehingga arah dan tujuan pendidikan didukung dan dicapai secara bersama-sama, Kondisi tidak ideal seperti diuraikan di atas harus diatasi.

Solusi strategis fungsional sebenarnya sama dengan menggagas suatu sistem pendidikan alternatif yang bersendikan pada dua cara yang lebih bersifat strategis dan fungsional, yakni: Pertama, membangun lembaga pendidikan unggulan dimana semua komponen berbasis paradigma Islam, yaitu: (1) kurikulum yang paradigmatik, (2) guru/dosen yang profesional, amanah dan kafa’ah, (3) proses belajar mengajar secara Islami, dan (4) lingkungan dan budaya sekolah/kampus yang kondusif bagi pencapaian tujuan pendidikan secara optimal. Dengan melakukan optimasi proses belajar mengajar serta melakukan upaya meminimasi pengaruh-pengaruh negatif yang ada, dan pada saat yang sama meningkatkan pengaruh positif pada anak didik, diharapkan pengaruh yang diberikan pada pribadi anak didik adalah positif sejalan dengan arahan Islam.

Kedua, membuka lebar ruang interaksi dengan keluarga dan masyarakat agar keduanya dapat berperan optimal dalam menunjang proses pendidikan. Sinergi pengaruh positif dari faktor pendidikan sekolah/kampus – keluarga – masyarakat inilah yang akan membuat pribadi anak didik terbentuk secara utuh sesuai dengan kehendak Islam.

Berangkat dari paparan di atas, maka untuk mewujudkan lembaga pendidikan unggulan yang dimaksud setidaknya terdapat empat komponen yang harus dipersiapkan guna menunjang tindak solusif sebagaimana yang digagas, yakni penyiapan kurikulum paradigmatik, sistem pengajaran, sarana prasarana dan sumberdaya guru/dosen.

Pengomentaran Artikel


Pengertian PPC, PTC, dan PTR

-PPC (Pay Per Click) adalah program jika kita memasang script iklan dari situs tertentu yang adain program sponsor PPC di blog kita dan iklan yang kita pasang tadi di klik klik oleh pengunjung website kita, maka kita akan dibayar untuk klik tersebut.
Web Indonesia dengan Program PPC Indonesia (Pay Per Click):
1. Kliksaya.com
2. KumpulBlogger.com
3. PPCindo.com
4. Tinggalklik.com
5. Adsentra.com
6. Adsensecamp.com
7. Adspeedy.com
8. Paneniklan.com
9. PPCinbox.com
10. Indofad.com
11. Ppcindonesia.net
12. Dutablogger.com

- PTC (Paid To Click) adalah program ketika kita melakukan klik iklan yang disediakan maka kita akan dibayar.
Web Indonesia dengan Program PTC Indonesia (Pay To Click):
1. Klikrupiah.com
2. Indoptc.com
3. KlikAjaDeh.com
4. NgeBux.com
5. Rupiahbux.com

- PTR (Pay To Review) adalah program promosi pada suatu blog/website, kita diwajibkan memposting tulisan sesuai dengan tugas yang diberikan oleh sponsor yang akan membayar kita.
Web Indonesia dengan Program PTR Indonesia (Pay to Review):
1. Reviewmu.com
2. AdReviewCamp.com

Jumlah nominal pembayaran komisi program program diatas tersebut berbeda beda/beragam sesuai dengan TOS yang telah disediakan oleh masing masing website, termasuk jangka waktunya transfer pembayaran hasil yang akan kita terima. Pembayaran biasanya lewat transfer antar rekening Bank, atau dengan menggunakan jasa paypal.
Note: Sebaiknya baca terlebih dahulu TOS yang telah disediakan tersebut, dan patuhilah peraturannya untuk menjaga profesionalisme kerjasama yang sehat.
Informasi ini kemungkinan akan berubah ubah, sebab mungkin ada penambahan atau pengurangan website seiring dengan waktu. Ok mudah mudahan dapat membantu dan bermanfaat, mendapat penghasilan lebih sambil ngeblogging kan lumayan.

komentar : yang digaris bawahi cuma tidak menurut eyd.

Selasa, 30 Oktober 2012

BAHASA INDONESIA SEKARANG-SEKARANG INI


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia, bahasa persatuan kita, Bahasa yang menunjukan kalau kita bangsa Indonesia. Bahasa ini sudah digunakan oleh para leluhur sejak ratusan tahun yang lalu sebagai kunci utama dalam hubungan informasi dan komunikasi sesama masyarakat, ya walau pun dulunya bahasa indonesia belum memiliki EYD yang benar. Bahasa adalah salah satu media yang terpenting dalam kehidupan bermasyarakat, berbudaya, dan berpendidikan. Mulai dari sekolah dasar, menengah, hingga perguruan tinggi selalu menerapkan nilai dan kaidah sastra Indonesia sebagai aset budaya yang tak ternilai harganya. Selain sebagai bahasa yang unik, bahasa indonesia digunakan oleh negara lain yang notabenenya satu rumpun dengan negara kita yaitu negara Malaysia. Bahasa itu ibarat sebuah rumah, tempat bersatunya antara kita dengan beberapa orang dalam hubungan komunikasi yang baik. Tanpa ada bahasa, kita akan tersingkir dari kehidupan masyarakat yang diibaratkan sebagai gelandangan yang tak tahu arah tujuannya. Sebagai warga negara yang menjunjung tinggi nilai dan martabat budaya bangsa Indonesia, kita semestinya menggunakan bahasa yang baik dan benar sebagai wujud apresiasi kepada orang – orang yang memperjuangkan hak – hak Indonesia dalam penggunaan bahasa persatuan yang nasional, yaitu Bahasa Indonesia. Disamping itu, dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita mampu menjaga stabilitas budaya bangsa Indonesia sebagai warisan luhur yang tak ternilai harganya Dalam kehidupan sehari – hari, kita tak pernah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi dengan yang lainnya. Kita merasa tidak perlu sempurna dalam berbahasa Indonesia karena dianggap sebagai sesuatu hal yang tidak penting. Akan tetapi, tanpa kita sadari, hal itu berpengaruh terhadap negara kita saat ini. Penggunaan bahasa yang tidak benar berdampak pada stabilitas budaya bangsa. Banyaknya instansi pemerintah, perusahaan lokal, dan sebagian masyarakat yang menggunakan bahasa asing sebagai alat promosi dan pemasaran di berbagai jalanan di nusantara mengakibatkan rendahnya nilai mutu bahasa Indonesia di mata dunia. Terbukti, dengan merambahnya istilah – istilah asing dan istilah – istilah modern yang tidak merupakan bagian dari bahasa Indonesia di berbagai aspek kehidupan kita sehari – hari. Beberapa contoh diantaranya dalam pemasaran produk layanan barang atau jasa, kita sering melihat di papan iklan seperti kata “Service”,”Handphone”,”Car Wash”,”Big Sale”,”Discount”,”Boutique”,”Laundry”, dll. Di bidang lainnya, ada juga istilah modern seperti kata “loe”,”gue”,”nyokap”,”bokap”,dll. Mungkin terdengar biasa saja, akan tetapi apabila kita menyadarinya, bahasa kita telah dimonopoli oleh bahasa asing dan bahasa modern yang tidak tercatat sebagai bagian dari bahasa Indonesia. Lambat laun, nilai – nilai dalam bahasa Indonesia akan tersingkir dari tempatnya sendiri. Lambat laun, bahasa asing akan memonopoli budaya dan sistem komunikasi serta informasi di negara yang kita cintai ini. Pada kenyataannya, banyak masyarakat yang mulai mahir dalam berbahasa asing yang digunakan sebagai bahasa internasional namun tidak sedikit yang belum memahami secara baik bahasa kita sendiri. Terbukti dalam evaluasi hasil belajar para siswa mulai dari nilai ulangan sampai ke nilai ujian nasional, bahasa Indonesia adalah nilai yang terendah dari beberapa mata pelajaran yang disajikan. Disamping itu, pemicu ketidaklulusan siswa di Indonesia sebagian besar diakibatkan tidak lulus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jika di biarkan terus-menurus di khawatirkan bahasa Indonesia lama-lama akan hilang dari budaya kita sebagai bangsa Indonesia,hal ini terjadi karna sering di gunakannya bahasa asing oleh orang dewasa atau bahkan anak-anak yang khususnya tinggal di kota yang sudah modern saat ini.menurut Saya hal ini sangat mengkhawatirkan selain nantinya budaya kita akan hilang kita juga akan di kuasai oleh Negara lain. Untuk itulah menurut saya Bahasa Indonesia seharusnya di ajarkan kepada Anak-anak Bukan hanya di Sekolah Umum tapi juga di dalam kehidupan keseharian Baik itu di lingkungan Keluarga Maupun di lingkungan Masyarakat sekitar lingkungan tempat tinggal, Hal ini bukan berarti kita juga harus melupakan bahasa asing sama sekali Bahasa asing juga sangat Perlu Tapi lebih baiknya untuk kehidupan kita sehari-hari lebih baik kita berbahasa kita sendiri yaitu Bahasa indonesia agar budaya itu tidak terlupakan begitu saja. Jadi dalam hal ini menurut saya hanya di perlukan keseimbangan antara bahasa kita Yaitu Bahasa Indonesia Dan Bahasa Asing dalam hal penggunaannya di dalam kehidupan kita saat ini,ini harus di mulai dari diri kita masing-masing dan juga kita harus bisa memilah-milah kapan kita akan menggunkan bahasa Indonesia Dan kapan juga kita Perlu menggunakan Bahasa Asing agar keduanya berjalan seimbang dan juga dengan seimbangnya penggunaan Bahasa ini Saya yakin Budaya berBahasa Indonesia tidak akan hilang begitu saja karna besarnya pengaruh Bahasa Asing dari luar Negara Indonesia. Dan juga dengan dilakukannya tindakan tersebut, diharapkan kita mampu menjaga ketahanan budaya bangsa kita agar tidak direndahkan oleh bangsa – bangsa asing serta Indonesia memiliki harkat dan martabat yang tinggi melalui penggunaan bahasa resmi milik negara kita, yaitu Bahasa Indonesia.

Senin, 29 Oktober 2012

Membuat Garis pada OpenGL



Membuat Program Garis dengan OpenGL
OpenGL (Open Graphics Library) adalah spesifikasi standar yang mendefinisikan sebuah lintas-bahasa, lintas platform API untuk mengembangkan aplikasi yang menghasilkan grafis komputer 2D maupun3D. Antarmuka terdiri dari lebih dari 250 panggilan fungsi yang berbeda yang dapat digunakan untuk menggambar tiga dimensi yang adegan-adegan kompleks dari bentuk-bentuk primitif sederhana. OpenGL dikembangkan oleh Silicon Graphics Inc (SGI) pada tahun 1992 [2] dan secara luas digunakan dalam CAD, realitas maya, visualisasi ilmiah, visualisasi informasi, dan simulasi penerbangan. Hal ini juga digunakan dalam video game, di mana bersaing dengan Direct3D on Microsoft Windows platform (lihat vs OpenGL Direct3D). OpenGL dikelola oleh sebuah teknologi konsorsium nirlaba yaitu Khronos Group (Wikipedia).
Bentuk umum perintah pada OpenGL:
(awalanlibrary)(perintah)(optional jumlah argument)(optional tipe argument);
Setiap perintah pada OpenGL menggunakan awalan ‘gl’  lalu diikuti dengan huruf capital setiap katanya, contoh:  glPushMatrik. Fungsi asli dari OpenGL sendiri selalu diawali dengan gl yang terdapat pada library opengl32.dll dan file header gl.h. Sedangkan beberapa library yang telah ditulis untuk menyediakan fungsi-fungsi tambahan pada OpenGL adalah OpenGL Utility Library (GLU) yang didalamnya terdapat sejumlah rutin yang menggunakan level bawah dari perintah OpenGL. Rutin-rutin ini mempunyai awalan glu. Library ini digunakan sebagai bagian dari implementasi OpenGL.
Oke, dari pada terlalu banyak penjelasan yang saya jelaskan sebagai seorang pemula di OpenGL, mari kita membuat program pertama dengan membuat garis
1.       Membuat garis Horizontal


Penjelasan:
Untuk membuat garis membutuhkan titik-titikkoordinat yang akan saling menghubungkan , titik koordinat yang dibuat,
 ttitik X= -0.8 , Y1 = 0.0 , X2 = 0.8 , Y2 = -0.0 )
pembacaan pada code:                 glVertex2f (-0.8f, 0.0f); <<TITIK AWAL (X)
 glVertex2f (0.8f, -0.0f); << TITIK AKHIR (Y)

Untuk membuat garis menjadi berwarna codenya:

glColor3f (2.2f, 0.0f, 0.6f);
penggabungan warna merah dan biru, maka menjadi warna agak pink untuk garis di titik awal ke tengah
glColor3f (0.0f, 0.0f, 1.6f);
memiliki warna biru untuk garis tengah ke titik akhir.
nb: Red= 0.0 Green=0.0 Blue= 0.0
Outputnya:


2.       Membuat Garis Vertikal



Penjelasan:
Untuk titik vertical ini, titik-titikkoordinat yang dibuat:
Mempunya titik X= -0.10 , Y1 = 0.-0 , X2 = 10.0 , Y2 = 0.-0  X3 = 13.13)
pembacaan pada codenya:          glVertex3f(0.10,10.0,13.13); << TTITIK AWAL (X)
 glVertex3f(0,-0,0.-0); <<TITIK AKHIR (Y)

Untuk membuat garis menjadi berwarna codenya:
glColor3f (6.0f, 0.3f, 1.6f); Mengkombinasi warna merah,hijau,biru dari titik awal sampai garis tengah dimana pemberian nilai yang terbanyak ada di warna Merah.
 glColor3f (4.0f, 0.3f, 1.6); Mengkombinasi warna merah,hijau,biru dari garis tengah ke titik akhir dimana pemberian nilai yang terbanyak ada di warna Merah. Maka ketika dicompile garis akan berwarna Pink.
nb: Red= 0.0 Green=0.0 Blue= 0.0

Outputnya:


3.       Membuat Garis Diagonal




Penjelasan:

Untuk titik diagonal ini, titik-titik koordinat yang dibuat:
Mempunya titik X= -0.0 , Y1 = 9.9 , X2 = -0.8 , Y2 = 8.9  X3 = 0.1)
pembacaan pada codenya:          glVertex3f(0,0,-0.8); << TTITIK AWAL (X)
 glVertex3f(9.9,8.9,0.1); <<TITIK AKHIR (Y)

Untuk membuat garis menjadi berwarna codenya:
glColor3f (2.0f, 2.0f, 0.0f);  Mengkombinasi warna merah,hijau, dari titik awal sampai garis tengah dimana pemberian nilai yang banyak yang sama ada di warna merah dan hijau
glColor3f (0.0f, 0.0f, 0.0f); untuk titik akhirnya pemberian nilainya dibagi rata, maka ketika dicompile akan berwarna merah karena penggabungan warna merah dan hijau yang memiliki nilai warna yang sama
nb: Red= 0.0 Green=0.0 Blue= 0.0