Minggu, 06 Juli 2014

Etika Menggunakan Gadget

Pernah merasa kesal karena perilaku orang yang memakai ponsel tak kenal etika? Misalnya sedang di acara formal, mendadak ada orang berbicara lantang di ponselnya. Atau sedang di acara pemakaman, ada yang cuek main games dengan suara berisik di ponselnya.

Bagaimana agar tidak jadi orang yang dibenci karena perilaku buruk saat berponsel?  Berikut ada beberapa hal yang pantang dilakukan ketika sedang memegang ponsel. Apa saja itu?

1. Menelepon/SMS saat di antrean

Sedang ada di barisan antrean kasir atau ATM atau antrean lain? Sebaiknya jangan menelepon atau SMS, atau chatting di pesan instant ponsel. Bikin kesal orang di belakang kita jika ternyata jalannya antrean macet hanya karena Anda asyik dengan ponsel.

2. SMS/chatting/email saat berjalan

Tetap dilakukan orang walau sudah banyak kejadian di mana orang celaka karenanya. Bahkan ada juga yang asyik dengan ponselnya saat mengendara sepeda, motor, dan mobil. Selain mencelakai diri sendiri, perilaku ini juga mencelakai orang lain.

3. Main games & nonton video dengan speaker menyala

Jika dilakukan di kamar saat sendirian sih tak menganggu. Tapi akan menganggu sekali jika sedang bersama orang lain. Orang di sekitarmu tak bisa ikut menikmati ponselmu, dan terganggu oleh suara berisik yang dihasilkan. Pakailah earphone agar kamu tidak dianggap egois.

4. Menelepon di toilet

Butuh privasi untuk menelepon? Sebaiknya jangan dilakukan di toilet yang dipakai bersama orang lain. Selain menganggu antrean, juga membuat orang lain harus mendengar percakapanmu yang tidak penting bagi mereka. Di samping itu, tidak maukandianggap sebagai orang jorok yang suka berlama-lama di tempat buang air besar?

5. Lebih memperhatikan ponsel daripada teman bicara

Bagaimana rasanya jika sedang berbicara dengan seseorang, tapi dia lebih asyik dengan ponselnya? Tersinggung dan merasa diremehkan, bukan? Maka hindari perilaku seperti itu. Anda juga akan dianggap sebagai orang yang tidak bisa menghargai orang lain, dan akan diperlakukan demikian pula.

6. Memotret, menandai, dan menyebarkan foto/video orang tanpa izin

Iseng mengabadikan suatu peristiwa, lalu mengunggahnya ke internet atau menyebarkan ke teman-teman, rasanya memang asyik. Tapi tidak asyik lagi jika itu memicu tuntutan hukum di kemudian hari. Tidak semua orang senang wajahnya difoto dan disebarkan tanpa izin, terlebih lagi jika terkait hal negatif.

7. Bersikap antisisosial

Sedang makan siang bersama dengan keluarga, tapi Anda asyik sendiri dengan ponsel? Jika dilakukan sebentar saja, tidak masalah. Namun kalau dilakukan sepanjang waktu, rasanya tidak etis lagi. Anda akan dicap antisosial, tidak menghargai kehadiran orang lain di sekitar Anda.

8. Berbicara lama di ponsel di ruang publik

Pernah sebal melihat orang yang berbicara lantang dan lama di ponselnya saat ada di ruang publik? Mengganggu orang sekitar dengan percakapan yang mereka tak perlu tahu, adalah tidak etis sama sekali. Sama saja Anda mengumbar kehidupan pribadi. Jika terpaksa dilakukan melakukan obrolan di telepon di ruang publik, coba pelankan suara, dan usahakan pembicaraan seefektif mungkin. Atau Anda bisa mencari tempat yang agak sepi.

9. Meminta orang lain diam saat Anda menelepon

Mengeluarkan suara “Ssssst” agar orang di sekitar Anda diam saat Anda menelepon adalah sangat tidak sopan. Jika memang obrolan di telepon itu sangat penting, pergilah ke tempat sepi, bukan menyuruh orang lain diam.

10. Mengirim SMS ke orang yang jaraknya dekat

Jika orang itu hanya berjarak beberapa meter atau bahkan ada di ruangan sebelah, sebaiknya temui dia dan langsung berkomunikasi. Berkirim SMS ke orang yang jaraknya cukup dekat terkesan Anda sangat malas untuk berinteraksi langsung dengannya.


Beberapa orangtua berdalih bahwa pemberian teknologi seperti gadget kepada anak mereka bertujuan untuk membahagiakan buah hatinya. Di satu sisi, dalih ini sah-sah saja.
Namun , gadget pada anak juga mempunyai dampak negatif. Seperti yang dilansir oleh helium.com, selama dua dekade terakhir teknologi telah berkembang pada tingkat yang sangat cepat dan terus berkembang pesat. Anak-anak sekarang disajikan dengan teknologi pada usia muda, dan celakanya, anak-anak ini pada dasarnya belum tahu dan atau belum bisa membedakan dunia yang terhubung secara elektronik dan terhubung secara nyata.
Benar bahwa teknologi dapat memiliki efek memberdayakan. Dan ini bisa menjadi keuntungan bagi anak-anak. Hal ini juga mendorong mereka untuk menciptakan inovasi baru yang bahkan lebih baik. Tak bisa dipungkiri bahwa banyak kemajuan teknologi yang menjadi alasan anak kecil menjadi bahagia. Juga, masa depan generasi muda cenderung lebih cerah jika memahami kekuatan teknologi.
Benar pula bahwa gadget seperti video atau game PC adalah cara yang bagus bagi anak-anak untuk berkolaborasi dan belajar bagaimana bekerja sebagai sebuah tim. Dengan permainan online, baik melalui sambungan internet dan melalui inovasi seperti Microsoft Kinect, anak-anak dapat berlatih membangun team-work untuk mencapai satu tujuan yang sama.
Namun, benar juga bahwa teknologi dan gadget juga bisa menjadi pangkal sebab berbagai masalah fisik dan mental anak-anak. 
Secara teoritis, memang bukan video atau hape atau game itu sendiri yang menyebabkan masalah kesehatan pada anak-anak. Tapi, kelebihan fokus pada gadget dapat menyebabkan kebiasaan tidak sehat.


Misal saja, anak-anak menjadi kurang berinteraksi sosial secara nyata dan cenderung pemalu. Selain itu, gadget juga bisa menjauhkan anak dari orang tua karena anak lebih tertarik menghabiskan waktu dengan mainannya.