Rabu, 24 November 2010

Energi Pancaran Matahari


Dalam kehidupan sehari-hari, kamu telah menikmati dan memanfaatkan cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Siang hari kamu belajar di sekolah dengan mengunakan cahaya matahari sebagai penerangan.
Pada siang hari kamu dapat merasakan panas metahari. Panas tersebut adalah energy matahari yang dipancarkan matahari ke bumi. Matahari berbentuk bola. Dengan demikian, bumi dapat dibayangkan diletakan di permukaan bola, sepusat dengan matahari dengan jari-jari 150 juta km. Energy cahaya yang di pancarkan  matahari ke segala arah akan sama dan diterima di seluruh permukaan bola itu. Energy total matahari yang di terima seluruh permukaan bola itu sama dengan volume bola kali tetapan matahari.
Para ahli mengemukakan terjadinya energy matahari seperti berikut.
1.       Pendapat pertama mengatakan bahwa energy pancaran matahari berasal dari pengerutan kabut asal yang merupakan bahan matahari. Ketika kabut mengerut, bagian tengahnya mendapat tekanan yang mengakibatkan timbulnya panas. Namun, pendapat ini tidak dapat di terima lagi karena menurut perhitungan, energy yang berasal dari pengerutan kabut asal hanya seperseratus dari energy pancaran matahari yang diamati dewasa ini.
2.       pendapat kedua berdasarkan penemuan ahli fisika Albert Einstein. Menurut beliau, energy matahari dihasilkan oleh reaksi inti. Di daerah inti matahari terjadi penggabungan inti-inti atom hydrogen yang membentuk inti-inti helium. Dalam ilmu fisika, pristiwa penggabungaan inti atom dikenal sebagai proses reaksi nuklir atau reaksi inti. Pendapat ini sampai sekarang masih dianut dan dipakai banyak orang.
Energy yang dipancarkan tiap menit sangat besar. menurut Plack, energy yang dipancarkan itu dapat terjadi pada suhu 2 juta derajat Kelvin. Benda pada suhu tersebut tidak mungkin berupa zat padat atau cair, tetapi berupa gas. Suhu sebesar itu pada permukaan matahari terjadi pada lapisan yang di sebut corona. Jadi, matahari hanya berwujud gas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar