Kamis, 25 November 2010

Pompa Ban Darurat


                Hampir semua pengendara sepeda dan sepeda motortidak pernah membawa pompa ban saat berkendara. Kalau tiba-tiba bankempes, mereka baru merasakan betapa pentingnya pompa. Jika kempesnya di temoat ramai, kita dengan mudah mendapatkan pertolongan. Akan tetapi, bagaimana jika kempesnya di tempat yang terpencil, seperti yang sering dialami petugas penyuluh lapangan (PPL)? Antisipasinya tentu dengan membawa pompa ban di kendaraan.
                Pada umumnya ukuran pompa ban yang di jual relative besar sehingga sulit menempatkannya. Sebagai pengganti, bisa membawa pompa ban buatan sendiri yang berukuran relative kecil. Pompa tersebut dibuat dengan bahan-bahan sederhana, yakni spuit (alat suntik bekas) berukuran 50 ml, injector otomatis, dan selang. Dari ketiganya, bagian injector otomatis merupakan bagian paling rumit. Bagian ini terdiri atas bagian utama injector, kepala isap/tiup sebagai pintu masuk/keluar udara, bola besi sebagai klep penahan udara agar tidak keluar atau kembali dari dalam ban, pegas sebagai penahan besi, dan cincin karet sebagai penahan kebocoran udara pada sambungan kepala isap/tiup.
                Dengan bantuan pompa ban sederhana buatan sendiri, pengendara  sepeda atau sepeda motor tetap dapat mengendarai sepeda atau sepeda motornya sampai di tempat tukang tambal ban terdekt. Lumayan, daripada kita harus menuntun kendaraan. Fungsi sepeda atau sepeda motor sebagai alat transportasi pun tidak berkurang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar